Public
speaking merupakan keterampilan komunikasi lisan yang sangat dibutuhkan bagi mahasiswa
sebagai bekal nanti menjadi seorang pendidik dan untuk kebutuhan komunikasi di
lingkungan sosial masyarakat. Acara pelatihan yang diselenggarakan program
studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Pesantren Mathaliul Falah
(PGMI IPMAFA) kemarin memberi beberapa tips tentang bagaimana seseorang mempu
mengasai Public Sepeaking dan MC yang baik (18/5/2017). Acara diikuti para
mahasiswa PGMI dan didampingi para dosen, Kaprodi PGMI dan Dekan Fakultas
Dakwah.
Teknik
public speaking Elyta dari Djarum Foundation menjelaskan bahwa komunikasi lisan
yang dilakukan di hadapan banyak orang bertujuan mempengaruhi, mengajak,
mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan, dan memberikan informasi
kepada masyarakat. Maka sebagai calon pendidik, keterampilan ini sangat penting
khususnya ketika mengajar mereka harus tahu bagaimana menghadapi siswa,
bagaimana memotivasi, memberikan bimbingan, dan mendidik dengan cara yang baik
dan benar.
Acara semakin menarik pada saat diberikan sesi tanya
jawab kepada peserta. Mereka menyampaikan sejumlah pertanyaan seperti “Kenapa
tiba-tiba tidak dapat mengungkapkan isi pikiran ketika berada di depan kelas
atau di pusat perhatian?”, “Apa yang harus dilakukan ketika keadaan tubuh
menjadi dingin dan tangan bergetar?”, “Bagaimana cara yang baik ketika membuka
suatu acara?” dan lain-lain.
Wanita
yang memulai karir public speaking-nya sebagai penyiar radio remaja ini menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana
menjadi pembicara yang baik di depan publik. Alyta menjelaskan bagaimana teknik vokal
dan gesture yang baik dalam pelatihan Master of Ceremony pada sesi kedua.
Di
sesi tersebut peserta diajak
mempraktikkan
cara membaca dengan intonasi yang benar ketika membawakan suatu acara. Erlina, salah satu peserta, diminta membacakan paragraf yang telah disediakan, kemudian
dikoreksi bersama oleh pemandu dan peserta lain. Kemudian diberikan kembali
kesempatan kepada peserta lain untuk mempraktikan setelah adanya koreksi dari
pembacaan pertama. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan oleh Hasna yang
ternyata memiliki kemampuan membaca dengan intonasi yang baik.
Kegiatan
berikutnya yang paling penting dalam acara ini adalah praktik menyusun dan
membawakan acara dengan berbagai tema. Peserta pelatihan dikelompokkan menjadi lima sampai
dengan delapan mahasiswa, kemudian dalam waktu yang telah ditentukan mereka
diminta membuat susunan acara dan mempraktikkannya di akhir sesi ini. Acara
yang akan dibawakan oleh kelompok telah ditentukan oleh pemandu, sehingga tidak
ada waktu yang terbuang percuma bagi mereka hanya untuk mendiskusikan acara
yang akan mereka bawakan.
Setelah dua puluh menit berdiskusi, pemandu meminta
kelompok kuning untuk praktik. Peserta pelatihan diberi kesempatan untuk memberikan
komentar setelah penampilan usai.. Kesempatan berikutnya diberikan kepada
kelompok abu-abu, dan kesempatan terakhir kelompok merah mengajukan diri untuk
tampil. Secara keseluruhan penampilan cukup baik, hanya saja masih terlalu kaku
dalam pembawaan. Selanjutnya diharapkan dengan berakhirnya pelatihan mahasiswa
banyak mempraktikkan dan belajar untuk lebih baik lagi.
Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan
baik dari PGMI IPMAFA maupun dari Djarum Foundation. Kemudian sesi foto bersama
oleh semua peserta, panitia, dosen dan pemandu mengakhiri Pelatihan Public
Speaking dan Master of Ceremony (MC) hari ini. Diharapkan kerja sama yang telah
terjalin antara IPMAFA dan Djarum Foundation dapat terus berlangsung pada
kesempatan-kesempatan yang lain.
1 Comments
skill public memang dibutuhkan https://www.kuotainternetgue.com
ReplyDelete