Header Ads

Header Ads

Pembelajaran Denah dan Skala dengan Permainan Sunda Manda

 Urgensi Kebutuhan SDM Unggul

Indonesia sebagai negara berkembang yang saat ini sedang menarik perhatian dari berbagai negara-negara tetangga tentunya sangat membutuhkan keunggulan dari beberapa aspek, khususnya dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. Salah satu Sumber Daya Manusia (SDM) yang kita miliki adalah anak-anak bangsa yang dengan mereka kita dapat menjadikan negara Indonesia lebih maju untuk kedepannya. Salah satu upaya untuk memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah dengan melalui proses pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu tombak utama dalam pembangunan sebuah bangsa, oleh karena itu penting bagi sebuah bangsa menciptakan sebuah pendidikan yang efektif agar para penerus generasi bangsa ini tidak mengalami sebuah kemunduran.

Sebagai seorang guru kita diwajibkan memiliki sikap yang arif dan bijaksana dalam melakukan pengajaran kepada peserta didik, tidak asal dalam melakukan pengajaran karena itu dapat mempengaruhi hasil dari proses belajar mengajar itu sendiri. Sebagai seorang guru kita dituntut pandai dalam melakukan pendekatan, memiliki pemilihan metode, strategi dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, khususnya pada pelajaran yang membutuhkan tingkat konsentrasi lebih tinggi dibandingkan pelajaran yang lain tetapi tidak membuat peserta didik merasa bosan saat proses pembelajaran berlangsung, seperti matematika yang dari namanya saja sudah memberikan kesan yang membosankan. Peran guru sebagai fasilitator adalah mampu menyajikan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan terutama dalam pembelajaran matematika agar mampu mengubah pandangan peserta didiknya bahwa matematika adalah pelajaran yang menyenangkan.

Denah dan Skala

Pada pembelajaran matematika kali ini kita akan fokus pada materi denah dan skala. Denah merupakan sebuah peta berukuran kecil yang menunjukkan dan menggambarkan detail lokasi dari suatu tempat. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), denah adalah gambar yang menunjukkan letak kota, jalan, dan sebagainya; peta atau gambar rancangan rumah, bangunan, dan sebagainya. Sedangkan peta adalah gambar permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu.

                        

Skala adalah perbandingan antara ukuran pada gambar dengan ukuran sebenarnya. Skala 1: nartinya setiap jarak pada peta atau gambar mewakili n cm jarak sebenarnya. Sehingga dapat dituliskan sebagai berikut.

                 
Berdasarkan ketetapan tersebut dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut;

a.      Jarak pada peta/gambar : skala x jarak sebenarnya

b.      Jarak sebenarnya : jarak pada peta/gambar ÷ skala

Pada umumnya, skala ditulis dalam bentuk perbandingan. Misalnya pada sebuah peta menggunakan skala 1:1.000.000. Artinya, jarak 1 cm pada peta menunjukkan jarak 1.000.000 km pada keadaan jarak yang sebenarnya.

Permainan Sunda Manda

Pada penyampaian materi denah dan skala kali ini kita dapat menggunakan metode pembelajaran dengan permainan tanpa menghilangkan makna dari belajar itu sendiri. Mengapa mengajar harus menggunakan metode? Karena metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, semakin tepat metode yang digunakan maka pembelajaran akan semakin baik. Pemilihan metode pembelajaran matematika materi denah dan skala kali ini kita dapat menggunakan metode permainan, yaitu melalui permainan Sunda Manda. Apa itu permainan Sunda Manda?

 

 Permainan engklek atau sunda manda adalah permainan tradisional lompat-lompatan yang dilakukan secara bersama-sama pada bidang datar dan digambar di atas media tanah atau lantai. Dilakukan dengan melompat di dalam kotak-kotak yang digambar di tanah ataupun pada mistar yang menyerupai dengan tanda tambah atau bentuk lainnya. Kita harus meloncat menggunakan satu kaki dari kotak satu ke kotak lainnya. Pemain harus memegang atau mengambil pecahan genting, eternit atau batu yang kita lemparkan ke masing-masing kotak tersebut. Di beberapa daerah di Indonesia, permainan ini memiliki beberapa nama, diantaranya teklek, ciplek gunung, jlong-jling, ingkling, dende, dampu serta sunda manda. Selain dapat memberi semangat kepada peserta didik untuk belajar matematika, permainan ini juga dapat mengasah kemampuan kognitif dan motorik peserta didik. Jadi, dengan melakukan pembelajaran denah dan skala dengan metode permainan Sunda Manda ini peserta didik dapat meningkatkan multi kemampuan sekaligus.


Pembelajaran Denah dan Skala dengan Permainan Sunda Manda

Pembelajaran dimulai dengan guru menjelaskan materi apa yang hari ini dipelajari dan tujuan dari pembelajaran tersebut agar peserta didik dapat memahami dan lebih mudah dalam menangkap pembelajaran yang sedang berlangsung. Setelah sesi pemberian penjelasan terkait materi selesai dan peserta didik telah memahami apa yang disampaikan selanjutnya diberikan tugas kelompok dengan tujuan melatih peserta didik dalam bekerja sama. Instruksi yang diberikan pada peserta didik di antaranya sebagai berikut.

  1. Siswa diminta membuat pola atau sketsa permaian Sunda Manda dengan menentukan terlebih dahulu skalanya. Pada tahap ini siswa bebas menentukan ukuran skala dan pola permainan Sunda Manda.
  2. Pola digambar pada kertas HVS dengan menggunakan penggaris. Siswa harus menyepakati ukuran dan aturan permainan dengan anggota kelompoknya.
  3. Pola yang telah digambar pada kertas selanjutnya digambar pada lantai atau halaman sekolah sesuai dengan ukuran sebenarnya.
  4. Guru memeriksa kesesuaian ukuran sketsa dan ukuran sebenarnya yang telah digambar pada lantai atau halaman sekolah.
  5. Apabila terdapat kesalahan, guru meminta siswa mencari kesalahan dan mengoreksi kesalahannya.
  6. Setelah gambar sebenarnya sesuai, guru mempersilakan siswa untuk mempraktikkan permainan Sunda Manda sesuai aturan yang telah disepakati kelompok (biasanya ada perbedaan aturan pada masing-masing daerah sehingga guru hendaknya meminta siswa untuk membuat peraturan permainan saat diskusi).
  7. Guru membatasi waktu bermain, paling tidak 10-15 menit sebelum pembelajaran berakhir untuk menyimpulkan dan mengevaluasi pembelajaran. Kegiatan evaluasi ini juga mencakup pertanyaan tentang bagaimana perasaan siswa selama pembelajaran.


Pembelajaran dengan metode bermain ini diharapkan dapat menambah minat peserta didik dalam proses pembelajaran. Selain karena metode bermain lebih menyenangkan biasanya peserta didik cenderung lebih mudah mengingat materi jika perasaan mereka senang dan tanpa terpaksa melakukan pembelajaran. Setiap pembelajaran jika dikemas dengan pemilihan model, metode, strategi, teknik dan pendekatan yang benar pasti akan memberikan hasil pembelajaran yang baik.




Pembelajaran dengan bermain, tidak hanya mampu mengembangkan aspek kognitif tetapi juga mampu mengembangkan aspek-aspek lainnya seperti aspek motorik. Selain dapat mengembangkan aspek perkembangan kognitif dan motorik pada peserta didik, pembelajaran dengan menggunakan metode permainan tradisional juga dapat menanam rasa cinta tanah air dengan tetap melestarikan permainan tradisional. Jadi, tidak ada salahnya belajar dengan bermain asalkan dengan pemilihan dan porsi yang sesuai.

 

Penulis :

Anggun Suprihatin (21.13.00051) Mahasiswa PGMI IPMAFA 

Editor :

Latifah Nuraini, M.Pd. Dosen Konsep Dasar Matematika Prodi PGMI IPMAFA