Public
speaking merupakan keterampilan komunikasi lisan yang sangat dibutuhkan bagi
mahasiswa sebagai bekal nanti menjadi seorang pendidik dan untuk kebutuhan
komunikasi di lingkungan sosial masyarakat. Acara pelatihan yang
diselenggarakan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut
Pesantren Mathaliul Falah (PGMI IPMAFA) kemarin memberi beberapa tips tentang
bagaimana seseorang mempu mengasai Public Sepeaking dan MC yang baik (8/10/2018).
Acara diikuti para mahasiswa PGMI dan didampingi para dosen, Kaprodi PGMI dan
Dekan Fakultas Dakwah.
Teknik
public speaking Elyta dari Djarum Foundation menjelaskan bahwa komunikasi lisan
yang dilakukan di hadapan banyak orang bertujuan mempengaruhi, mengajak,
mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan, dan memberikan informasi
kepada masyarakat. Maka sebagai calon pendidik, keterampilan ini sangat penting
khususnya ketika mengajar mereka harus tahu bagaimana menghadapi siswa,
bagaimana memotivasi, memberikan bimbingan, dan mendidik dengan cara yang baik
dan benar.
Acara semakin
menarik pada saat diberikan sesi tanya jawab kepada peserta. Mereka
menyampaikan sejumlah pertanyaan seperti “Kenapa tiba-tiba tidak dapat
mengungkapkan isi pikiran ketika berada di depan kelas atau di pusat
perhatian?”, “Apa yang harus dilakukan ketika keadaan tubuh menjadi dingin dan
tangan bergetar?”, “Bagaimana cara yang baik ketika membuka suatu acara?” dan
lain-lain.
Wanita yang memulai karir public
speaking-nya sebagai penyiar radio remaja ini menjelaskan lebih lanjut
tentang bagaimana menjadi pembicara yang baik di depan publik. Alyta menjelaskan bagaimana teknik
vokal dan gesture yang baik dalam pelatihan Master of Ceremony pada sesi kedua.
Di sesi tersebut peserta diajak
mempraktikkan cara membaca dengan
intonasi yang benar ketika membawakan suatu acara. Erlina, salah satu peserta, diminta membacakan
paragraf yang telah disediakan, kemudian dikoreksi bersama oleh pemandu dan
peserta lain. Kemudian diberikan kembali kesempatan kepada peserta lain untuk
mempraktikan setelah adanya koreksi dari pembacaan pertama. Kesempatan tersebut
tidak disia-siakan oleh Hasna yang ternyata memiliki kemampuan membaca dengan
intonasi yang baik.
Kegiatan berikutnya yang paling penting dalam acara ini adalah praktik menyusun dan membawakan acara dengan berbagai tema. Peserta pelatihan dikelompokkan menjadi lima sampai dengan delapan mahasiswa, kemudian dalam waktu yang telah ditentukan mereka diminta membuat susunan acara dan mempraktikkannya di akhir sesi ini. Acara yang akan dibawakan oleh kelompok telah ditentukan oleh pemandu, sehingga tidak ada waktu yang terbuang percuma bagi mereka hanya untuk mendiskusikan acara yang akan mereka bawakan.
Setelah dua puluh
menit berdiskusi, pemandu meminta kelompok kuning untuk praktik. Peserta
pelatihan diberi kesempatan untuk memberikan komentar setelah penampilan usai..
Kesempatan berikutnya diberikan kepada kelompok abu-abu, dan kesempatan
terakhir kelompok merah mengajukan diri untuk tampil. Secara keseluruhan
penampilan cukup baik, hanya saja masih terlalu kaku dalam pembawaan.
Selanjutnya diharapkan dengan berakhirnya pelatihan mahasiswa banyak
mempraktikkan dan belajar untuk lebih baik lagi.
Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan baik dari PGMI IPMAFA maupun dari Djarum Foundation. Kemudian sesi foto bersama oleh semua peserta, panitia, dosen dan pemandu mengakhiri Pelatihan Public Speaking dan Master of Ceremony (MC) hari ini. Diharapkan kerja sama yang telah terjalin antara IPMAFA dan Djarum Foundation dapat terus berlangsung pada kesempatan-kesempatan yang lain.
0 Comments